TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BBK

Berita Perawat Indonesia Headline Animator

Rabu, 21 Juli 2010

PARTAI DECUBITUS INDONESIA

Saldy Yusuf, S.Kep.Ns.ETN

Decubitus merupakan masalah global sebab tidak mengenal negara berkembang atau negara maju, benua Asia, Eropa, atau Amerika, tidak mengenal jenis kelamin, tidak hanya pada usia lanjut, tidak selamanya terjadi di rumah sakit, pokoknya siapapun, dimanapun, kapanpun bisa terkena decubitus, termasuk anda yang membaca postingan ini bila tetap online selama 8 jam (tanpa mika-miki) bisa kena decubitus derajat I, mau coba? Hehehe….

Decubitus menempati posisi sebagai masalah kesehatan masyarakat yang utama, dengan insidens antara < 1% - 38 % di rumah sakit dan 2.2% - 23.9% di unit long-term care. 1 Di unit perawatan akut rata-rata lama rawat dapat meningkat 4-17 hari .

Bagi beberapa pasien, decubitus menyebabkan peningkatan nyeri, penurunan kualitas hidup, infeksi, dan peningkatan morbiditas bahkan mortalitas. Decubitus dapat membuat frustasi perawat dan pasien, dan yang terpenting adalah Decubitus akan meningkatkan biaya perawatan.

Hingga saat ini belum ada penelitian di Indonesia tentang cost atau biaya yang dikeluarkan dalam perawatan luka decubitus, baik biaya langsung maupun biaya tidak langsung(Saldy, 2009). Sebagai gambaran di Belanda biaya perawatan decubitus $ 362 million- $ 2,8 billion dan potensial menyerap 1 % dari total biaya kesehatan nasional (Severens, et al 2002) sedangkan Di UK biaya perawatan decubitus mencapai 1.4 billion-2.1 billion per tahun dan menyerap 4 % dari total biaya kesehatan nasional (Bennet, et all 2004).

Ironisnya, ternyata 95 % decubitus dapat dicegah2, literature lain bahkan menunjukkan pencegahan yang baik dapat menurunkan kerusakan integritas kulit termasuk luka decubitus yang pada akhirnya akan memberikan kenyamanan emosional bagi pasien, keluarga, dan pemberi asuhan. Perawatan kulit yang baik akan memberikan dampak positif pada pasien, termasuk moral, harga diri, dan kemungkinan terjadinya nyeri dan infeksi. Keluarga juga harus dilibatkan dalam perencanaan asuhan keperawatan sehingga merasa turut bertanggung jawab dalam setiap program edukasi yang diberikan.

Sayangnya di Indonesia masalah decubitus kalah populer dengan masalah Bank Century, Testimonial Susno, dan Manusia 25 Milyar Gayus Tambunan, apalagi Julia Perez yang mau jadi Bupati Pacitan...mungkin nanti setelah ada yang bikin Partai Decubitus Indonesia (PDI) Perjuangan, barulah masalah decubitus mendapat perhatian....

Referensi:
1. Bethell, E. (2002). Incidence and prevalence data: can we ensure greater accuracy? Journal of Wound Care. 11(8): 285 - 288.
2. Waterlow, J. (1988). Prevention is cheaper than cure. Nursing Times, 84(25): 69-70.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar Disini

Related Posts with Thumbnails

Paid-to-Promotion

Get paid To Promote at any Location

Peluang uang GRATIS

Program Affiliate Indowebmaker
) :