Selasa, 13 Juli 2010 | 08:35 WIB
Aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW), Tama S Langkun, Selasa (13/7/2010), dikabarkan akan segera meninggalkan Rumah Sakit (RS) Asri, tempat dirinya dirawat seusai dianiaya sejumlah orang tak dikenal pada Kamis (8/7/2010) lalu.
Kabar tersebut disampaikan oleh Adnan Topan Husodo, Wakil Koordinator Badan Pekerja ICW. Adnan menyebutkan, sedianya Tama akan langsung meminta perlindungan ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) begitu keluar dari rumah sakit.
"Hari ini Tama akan meninggalkan rumah sakit. Nanti kita akan langsung ke LPSK," ujar Adnan ke Tribunnews.com.
Sebelumnya pihak RS Asri, Duren Tiga, menyatakan bahwa Tama telah pulih sepenuhnya dari luka-luka yang ia derita.
Kepala Rumah Sakit RS Asri Prof dr Hadiarto Mangunnegoro menyebutkan, tiga jenis luka yang diderita oleh Tama, yaitu luka robek, luka memar, dan luka bersih, sudah mengering. "Ketiga luka itu saat ini sudah mengering, dan beliau sudah sembuh," terang Hadiarto kepada wartawan.
Hadiarto juga menjelaskan, tak ada gangguan psikis yang dialami Tama atas penganiayaan tersebut. "Saudara Tama mengaku tidak terganggu kesadarannya, berikut pula emosionalnya, menurut kami dia stabil hingga sekarang," ujar dr Hardianto.
Kendati sudah sembuh, menurut dokter spesialis bedah RS Asri, Prof dr Djoko Raharjo, Tama harus tetap cek rutin di RS Asri untuk melihat perkembangan kondisi kesehatannya. "Setelah diperbolehkan pulang, Saudara Tama harus tetap kontrol secara periodik. Kontrol itu akan dilihat luka jahitan, komplikasi infeksi, kita juga minta penanganan antiseptik," terangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar Disini